Selasa, 29 Desember 2009

Ungakapan Hati...

Banyak orang yang begitu berarti dalam hidup saya, salah satunya adalah Mama. Mama bisa tahu apa yang saya rasakan tanpa saya katakan, mungkin bisa dibilang keterikatan antara seorang ibu dan anak... ya kami sama-sama terbiasa saling mengamati dan berusaha untuk saling membantu tanpa diminta dengan melakukan sesuatu yang dapat membantu permasalahan yang sedang kami hadapi tanpa berkata apapun dan kami berdua cukup merasakan manfaatnya saja.

Thank you for all affections, support and Iesson of life which you gives. I Love You Mom..

sumber gambar disini

Selasa, 22 Desember 2009

Masih Adakah??.....

Beberapa hari yg lalu, saya membaca sebuah tulisan disini (pemenang ISBA 2009), dari tulisan ini saya menangkap sebuah kekhawatiran yang saya juga rasakan. Sebagai seorang ibu yang memiliki anak usia 3 tahun yang sudah bisa menyanyikan lagu dewasa, saya sangat khawatir terhadap perkembangannya.

Saya mengajarkan anak saya menyanyikan lagu anak-anak setiap hari dengan tujuan agar anak saya mampu mengekspresikan perasaannya tidak hanya perasaan marah yang sangat mudah ia ekspresikan tetapi juga perasaan senang. Dan ia dengan sangat mudahnya dapat mengikuti semua lagu yang saya ajarkan, hingga dengan mudahnya juga dia mengikuti soundtrack sinetron yang ditonton oleh nininya (nenek) setiap hari yang biasanya berisikan lagu dewasa.

Masih adakah produser musik yg mau memproduseri lagu anak-anak yang mendidik?? Yang tidak hanya mengikuti keinginan pasar, tetapi menampilkan sebuah realita dunia anak-anak.... :(

Kamis, 17 Desember 2009

Menghidupkan perpustakaan sekolah sebagai solusi

Saya kurang mengerti arti "sekolah gratis" menurut pemerintah, tapi menurut saya, sekolah gratis yg diprogramkan pemerintah hanya diartikan kita tidak perlu membayar SPP setiap bulan. Sedangkan untuk buku teks, LKS dan seragam kita msh membelinya sendiri. Saya juga tidak tahu apakah sarana buku elektronik dari depdiknas sudah bisa dimanfaatkan oleh semua murid di seluruh Indonesia.

Pada saat saya sekolah dulu di SLTP & SLTA, saya tidak perlu membeli buku teks bhs. inggris karena semua siswa dipinjamkan buku tersebut oleh perpustakaan sekolah untuk bisa dipakai selama kita belajar di sekolah tersebut dan bisa dibawa pulang, tapi harus dikembalikan setelah kita naik kelas karena buku tersebut akan dipakai kembali oleh adik kelas kita. Saya tidak tahu apakah program ini msh berjalan atau tidak. Dengan harga buku teks yang lumayan mahal bahkan sangat mahal bagi kalangan masyarakat ekonomi tertentu, saya pikir program ini perlu dilanjutkan dan perpustakaan sekolah memiliki peran penting dalam program ini.

Jika pemerintah memanfaatkan perpustakaan sekolah dengan menyediakan buku teks seluruh mata pelajaran sebanyak seluruh murid, tentunya dapat membantu kelancaran program sekolah gratis. Masyarakat tentunya sudah tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli buku teks, sehingga dapat memenuhi kebutuhan sekolah yang lain. Karena berdasarkan pepengalaman saya menjadi seorang murid, saya kurang bisa memahami materi pelajaran dengan baik tanpa buku teks, karena materi yang ada pada LKS ataupun pemaparan guru yang diberikan di sekolah kurang cukup bagi saya (apa sayanya yang oon yah..he..he..)dan mungkin juga dirasakan oleh murid-murid yang lain. Dan saya rasa pemerintah harus memberikan fasilitas ini jika menuntut seorang murid mencapai nilai tertentu untuk mencapai kelulusan dan merata di seluruh Indonesia.

Saya menyadari bahwa pemanfaatan perpustakaan sekolah membutuhkan biaya yang tidak sedikit, tapi program ini patut dicoba untuk membantu masyarakat kita yang kurang mampu.

Rabu, 16 Desember 2009

Perpustakaan Angan-angan :)

Mungkin ga yah... di Indonesia ada Public Library khusus anak-anak... Sebenarnya ide ini keluar setelah saya mengikuti Seminar ' Libraries Before and After Reunification' di FEUI, seminar ini disampaikan oleh para pembicara dari Jerman. Begitu takjubnya saya melihat betapa megahnya sebuah bangunan perpustakaan di Jerman (sayang gambarnya ga bs saya dokumentasikan).

Perpustakaan Umum khusus untuk anak-anak saya rasa sangat diperlukan untuk menambah ilmu pengetahuan anak dan mengembangkan minat baca anak dan juga sebagai tempat alternatif rekreasi keluarga. Mengapa dibuat gedung khusus? karena pembaca anak-anak masih ingin membaca tapi sambil bermain, jadi tidak mungkin disatukan oleh pembaca yang sudah dewasa. Angan-angan saya sih di dalam perpustakaan khusus anak ini juga ada tempat bermain untuk anak, jadi kalau sudah bosan membaca anak-anak bisa bermain, kemudian ada koleksi buku parenting untuk orang tuanya juga. Jadi orang tua juga bisa membaca buku bersama anaknya.

Perpustakaan ini juga harus memberikan fasilitas untuk para anak penyandang cacat, kemudian ada juga ruangan internet gratis, bisa juga ada ruangan pemutaran film anak, jadi bisa dibuat hari khhusus pemutaran sebuah film anak. Pokoknya satu gedung yang berisi seluruh fasilitas untuk anak.
Dan diadakan kunjungan rutin oleh sekolah-sekolah... Mudah2an bisa ada perpustakaan khusus anak walaupun fasilitasnya tidak sesuai angan-angan saya ....