
Pagi ini saya membuka blog teman-teman saya, mereka ramai membicarakan tentang Gerakan SEO Positif. Karena penasaran akhirnya saya googling di mbah google dan menemukan blog ini, di blog tersebut di jelaskan mengenai Gerakan SEO Positif dan saya baru tahu kalau jika kita ketik keyword SMP di mesin pencari, maka yang keluar adalah informasi yang tidak kita harapkan.
Masa SMP adalah sebuah kenangan yang tidak pernah saya lupakan, mulai dari sering sekali para guru menanyakan apakah saya anak kepala sekolah atau bukan sampai seorang teman saya harus menjadi kernet metromini karena dia seorang anak yatim.
Kita mulai dari "Mengapa saya selalu disangka anak kepala sekolah SMP tempat saya bersekolah?", ini disebabkan nama kepala sekolah saya dan nama belakang saya hampir sama kemudian muka kami yang sama-sama tembem dibilang mirip. Jadi banyak guru yang menyangka bahwa saya ini anak kepala sekolah. Ada untungnya juga terkadang ada guru yang baik banget sama saya karena dikiranya saya benar anak kepala sekolah, tapi soal ranking saya di sekolah itu murni loh karena memang saya punya kemampuan.
Cerita selanjutnya mengenai teman saya yang seorang anak yatim. Saya sekelas dengannya disaat duduk di kelas I dan kelas III, namanya Ahmad Rifai. Disaat dia sedang tidak bersekolah biasanya dia menjadi seorang kernet metromini untuk membantu ibunya memenuhi kebutuhan keluarga. Saya banyak belajar darinya bagaimana hidup pas-pasan dan bertanggung jawab membantu orang tua. Saya tidak membayangkan anak usia sekitar 12-14 tahun bisa bersikap dewasa seperti itu dan hidup saya saat itu sangat-sangat jauh beruntung darinya.
Banyak pelajaran berharga yang saya rasakan disaat SMP dulu dan saya yakin semua orang pun merasakannya. Jadi ayo dukung Gerakan SEO positif !!!!!
Masa SMP adalah sebuah kenangan yang tidak pernah saya lupakan, mulai dari sering sekali para guru menanyakan apakah saya anak kepala sekolah atau bukan sampai seorang teman saya harus menjadi kernet metromini karena dia seorang anak yatim.
Kita mulai dari "Mengapa saya selalu disangka anak kepala sekolah SMP tempat saya bersekolah?", ini disebabkan nama kepala sekolah saya dan nama belakang saya hampir sama kemudian muka kami yang sama-sama tembem dibilang mirip. Jadi banyak guru yang menyangka bahwa saya ini anak kepala sekolah. Ada untungnya juga terkadang ada guru yang baik banget sama saya karena dikiranya saya benar anak kepala sekolah, tapi soal ranking saya di sekolah itu murni loh karena memang saya punya kemampuan.
Cerita selanjutnya mengenai teman saya yang seorang anak yatim. Saya sekelas dengannya disaat duduk di kelas I dan kelas III, namanya Ahmad Rifai. Disaat dia sedang tidak bersekolah biasanya dia menjadi seorang kernet metromini untuk membantu ibunya memenuhi kebutuhan keluarga. Saya banyak belajar darinya bagaimana hidup pas-pasan dan bertanggung jawab membantu orang tua. Saya tidak membayangkan anak usia sekitar 12-14 tahun bisa bersikap dewasa seperti itu dan hidup saya saat itu sangat-sangat jauh beruntung darinya.
Banyak pelajaran berharga yang saya rasakan disaat SMP dulu dan saya yakin semua orang pun merasakannya. Jadi ayo dukung Gerakan SEO positif !!!!!