Jumat, 16 Desember 2011
Senin, 21 November 2011
5 years
Jumat, 04 November 2011
Kekerasan Anak

Saya sungguh prihatin dengan maraknya kekerasan yang dilakukan oleh anak yang terjadi belakangan ini. Mulai dari kasus SMA 6 Jakarta hingga kasus penganiayaan yang dilakukan siswa kelas 3 terhadap adik kelasnya.
Di zaman saya sekolah SD dulu memang kekerasan sudah mulai terjadi tapi tidak seperti apa yang terjadi belakangan ini. Saat saya sekolah SD dulu, ada satu anak perempuan yang selalu mengatur di kelas saya, dan yang paling kena sialnya adalah teman saya yang bernama Ika yang selalu diperlakukan tidak baik oleh teman saya yang satu ini, tapi tidak pernah sampai mendapatkan kekerasan fisik.
Sebenarnya apa yah yang melatarbelakangi seorang anak dapat bersikap seperti itu kepada orang lain? Apa mungkin tanpa disadari sikap kasar kita sebagai orang tua dalam mendidik anak kita ikut mempengaruhi? Berdasarkan artikel yang saya baca disini, perlakuan kasar kita terhadap anak dapat membuat sang anak melakukan hal yang sama kepada orang lain.
Kalau begitu mulai sekarang mari kita mulai introspeksi dan berbenah diri agar segala tingkah laku anak kita tidak merugikan dirinya sendiri bahkan orang lain. Kita kan harus jadi contoh yang baik buat mereka kan yah Bu.... ^_^
Gambar diambil disini
Jumat, 12 Agustus 2011
Seputar Bulan Ramadhan

Eri yang tahun ini sudah berusia 4 tahun 8 bulan juga sudah mulai saya ajarkan puasa, tapi cuma bertahan di hari pertama saja, itu juga hanya kuat puasa sampai jam 8 pagi. Yah mudah-mudahan besok bisa ikutan puasa lagi. Selama bulan Ramadhan ini kan ibu saya tidak bisa mengantar Eri pergi mengaji dikarenakan harus menyiapkan hidangan berbuka puasa. Jadi sudah mulai beberapa hari yang lalu, setiap mendengar adzan Ashar, Eri biasanya langsung mandi dan berangkat serta pulang mengaji sendiri. Wah hebat betul anakku yang satu ini :)
Bagaimana dengan pengalaman bulan Ramadhan teman-teman semua? Di share yah..... Selamat menjalankan ibadah puasa ^__^
Gambar diambil disini
Jumat, 05 Agustus 2011
Aku Dan Kereta

Tubuhnya pun masih kokoh
Setiap hari pula ia diperlakukan dengan baik oleh semua orang
Tapi, tiba-tiba ia berjalan jauh keluar dari rel
Hampir seluruh tubuhnya rusak
Perlu waktu yang panjang untuk memperbaikinya
Hingga akhirnya ia kembali
Tak sesempurna dulu
Tapi masih bermanfaat
Kini semuanya telah berubah
Ia berjalan tanpa sebuah kebanggaan
Itulah aku jika diandaikan dengan kereta, aku pernah sangat bangga dengan diriku. Seluruh keluargaku juga bangga kepadaku karena prestasi akademikku juga karena aku adalah anak paling penurut dibandingkan dengan saudaraku yang lain.
Tapi tanpa disangka, aku keluar dari jalur yang sudah ditetapkan oleh Allah. Sampai akhirnya Allah menyadarkanku. Aku menyesal dan berusaha bangkit memperbaiki diri, tapi semua percuma. Karena mereka terlanjur kecewa kepadaku. Apakah aku tak layak mendapatkan perlakuan baik atau bahkan hanya sebuah senyuman???...
^__^ Aku kembali lagi teman-teman, keadaaanku sudah membaik, terima kasih yah sudah mendoakanku dan gak bosen berkunjung ke blogku :))
Gambar diambil dari sini
Jumat, 15 Juli 2011
Mohon Cuti

Terima kasih kepada teman-teman yang sudah blogwalking ataupun memberikan komentar di postingan saya, dan mohon maaf apabila saya belum sempat membalas komentar ataupun blogwalking ke blog teman-teman. Saya mohon cuti dari dunia blogger untuk beberapa saat dikarenakan kondisi kesehatan yang terus menurun dan serangkaian pemeriksaan kesehatan yang harus saya lakukan.
Sekali lagi terima kasih sudah mau menjadi teman saya di dunia maya, sampai berjumpa kembali ^__^
Kamis, 07 Juli 2011
Ternyata Tak Mudah

Mungkin memang dalam berjualan membutuhkan tingkat kesabaran yang tinggi. Semangat... ^__^
Jumat, 01 Juli 2011
Jumat, 10 Juni 2011
Kesempurnaan Manusia
dengan kemapanan hati dan perilakumu".
Quote ini selalu mengingatkan saya untuk tidak sombong dan merendahkan orang lain apapun pekerjaan dan profesinya. Kebetulan memang semenjak ayah saya meninggal dan kehidupan ekonomi kami berubah banyak orang-orang yang meremehkan keluarga kami. Saya pikir buat apa punya harta yang banyak kalau hanya untuk menyombongkan diri kepada orang lain. Bukankah akan lebih sempurnanya kita sebagai manusia apabila harta kita yang banyak ditunjang dengan akhlak dan hati kita yang baik pula?...
Kamis, 09 Juni 2011
Jumat, 20 Mei 2011
Mati Rasa

Dua hari yang lalu tepatnya hari Rabu, seperti biasa saya pulang bekerja dan turun dari angkutan umum tepat di depan salah satu minimarket yang sudah tersebar di seluruh Indonesia (lebay banget nih kalimatnya he...he...). Dan seperti biasa saya harus menyebrang dari minimarket tersebut menuju jalan masuk menuju rumah saya.
Seperti lazimnya orang menyebrang jalan, saya melihat kanan terlebih dahulu dan melihat jalur kendaraan sebelah kiri sedang jalan perlahan dikarenakan ada pertigaan. Akhirnya menyebranglah saya, di jalur kanan aman, tapi ketika saya menengok ke arah jalur sebelah kiri saya, ternyata ada mobil truk besar yang sedang menyalip dan hampir menabrak saya jika tidak sesegera mungkin saya melangkah mundur.
Seharusnya kejadian tersebut membuat saya ketakutan, tapi yang terjadi adalah saya tidak merasakan perasaan apa-apa dan melanjutkan menyebrang jalan setelah truk itu lewat. Orang-orang yang berada di sekitar tempat kejadian memandang saya dengan tatapan yang sangat aneh. Karena pada saat kejadian saya tidak berteriak ataupun panik dan hanya beristigfar dengan pelan. Saya jadi bingung sendiri, kenapa saya seperti orang yang mati rasa yah?...
Sumber gambar disini
Senin, 18 April 2011
Menangis

Buat saya menangis lebih baik daripada saya terus mengeluh dan meratapi hidup yang sebenarnya mungkin sanggup saya jalani. Setelah menangis, saya bisa berpikir jernih untuk mencari solusi atas permasalahan yang sedang saya hadapi. Ga perlu nangis setiap hari, tapi ada saat-saat dimana menangis itu diperlukan. Bukan begitu teman-teman?
Tadi sempat googling kenapa perempuan suka menangis, eh nemu blog ini, dan silahkan dibaca tulisannya:
"Ketika Aku menciptakan seorang wanita, ia diharuskan untuk menjadi seorang yang istimewa. Aku membuat bahunya cukup kuat untuk menopang dunia; namun, harus cukup lembut untuk memberikan kenyamanan."
"Aku memberikannya kekuatan dari dalam untuk mampu melahirkan anak dan menerima penolakan yang seringkali datang dari anak-anaknya."
"Aku memberinya kekerasan untuk membuatnya tetap tegar ketika orang-orang lain menyerah, dan mengasuh keluarganya dengan penderitaan dan kelelahan tanpa mengeluh."
"Aku memberinya kepekaan untuk mencintai anak-anaknya dalam setiap keadaan, bahkan ketika anaknya bersikap sangat menyakiti hatinya."
"Aku memberinya kekuatan untuk mendukung suaminya dalam kegagalannya dan melengkapi dengan tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya."
"Aku memberinya kebijaksanaan untuk mengetahui bahwa seorang suami yang baik takkan pernah menyakiti isterinya, tetapi kadang menguji kekuatannya dan ketetapan hatinya untuk berada disisi suaminya tanpa ragu."
"Dan akhirnya, Aku memberinya air mata untuk dititiskan. Ini adalah khusus miliknya untuk digunakan bilapun ia perlukan."
"Kecantikan seorang wanita bukanlah dari pakaian yang dikenakannya, susuk yang ia tampilkan, atau bagaimana ia menyisir rambutnya.Kecantikan seorang wanita harus dilihat dari matanya, kerana itulah pintu hatinya, tempat dimana cinta itu ada."
Kamis, 31 Maret 2011
Pentingnya Dokumentasi
Pentingnya Dokumentasi
Oleh: Asep Sofyan
Ketika Rasulullah SAW menyuruh para sekretarisnya mencatat ayat-ayat Alquran dan surat-surat perjanjian, pada saat itu sebetulnya beliau tengah menekankan pentingnya dokumentasi. Ketika para sahabat, tabiin, dan tabiit tabiin menuliskan sabdasabda Nabi dan menghimpunnya dalam kitab-kitab hadis, mereka tengah menyadari pentingnya dokumentasi.
Ketika para khalifah Islam membangun perpustakaan, menyimpan dan menerjemahkan karya-karya dari bahasa non-Arab, mereka juga tengah meneguhkan pentingnya dokumentasi.
Mengapa kaum Muslim berjaya pada masa lalu? Itu karena, mereka memiliki dokumentasi yang lengkap tentang catatan-catatan peradaban, baik pada masa Islam maupun sebelumnya, baik dari negeri-negeri Islam maupun dari negeri-negeri di luarnya. Keruntuhan Islam dimulai persis ketika pusat-pusat dokumentasi itu hancur akibat serbuan tentara Mongol.
Buku-buku dan koleksi lain yang disimpan di dalamnya hilang, terbakar, atau dibuang ke sungai sehingga konon air sungai di Bagdad hitam pekat oleh tinta.
Meski kemudian tentara Mongol dapat diusir kembali, umat Islam sulit bangkit dari kejatuhannya karena catatan-catatan pengetahuan mereka telah dilenyapkan.
Kita juga patut mencatat, mengapa sejak tiga abad lalu Barat lebih maju daripada Islam. Itu karena mereka melakukan dokumentasi. Mereka memiliki simpanan naskah-naskah, arsip-arsip, maupun benda-benda bersejarah dari seluruh dunia.
Kita tahu banyak naskah kuno dan benda berharga warisan budaya Indonesia justru disimpan di perpustakaan/museum Belanda dan negara-negara Barat lain.
Oleh karena itu, dokumentasi menempati titik sentral bagi majunya suatu peradaban. Dokumentasi bisa dilakukan oleh individu, organisasi, maupun negara. Tapi sayangnya, pusatpusat dokumentasi di negara kita masih sangat minim.
Perpustakaan, taman bacaan, museum, dan pusat arsip yang ada pun kondisinya memprihatinkan, baik dari kuantitas, koleksi, maupun dari jumlah pengunjung.
Perpustakaan di universitas atau sekolah mungkin agak mendingan, tapi perpustakaan di kantor-kantor instansi, masjid, ataupun di tempat umum hampir semuanya bernasib sama, sepi pengunjung. Sepi pengunjung berarti sepi pembaca.
Namun, betapa pun pentingnya dokumentasi, itu baru langkah awal. Melakukan dokumentasi semata tidak lantas membuat sebuah bangsa menjadi maju peradabannya. Dokumentasi harus diikuti oleh langkah selanjutnya, yaitu membaca, menelaah, memaknai, dan menciptakan karya baru.
Warisan masa lalu jangan dibiarkan usang. Pelajari, maknai, dan ciptakan kembali dalam bentuk dan semangat yang sesuai untuk zaman berjalan. Dengan itulah, suatu bangsa akan mengalami kemajuan.
Oleh karena itu, jika akhir-akhir ini terdengar isu ada sebuah pusat dokumentasi yang terancam ditutup, barangkali itu tidak semata kesalahan pemerintah. Kita jugalah yang jarang mengunjunginya, sehingga pihak yang berwenang lupa bahwa tempat tersebut ada dan patut dilestarikan.
Sumber:http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/11/03/31/liwco7-pentingnya-dokumentasi
Rabu, 23 Maret 2011
Surat Buat Dijaku

Mungkin kita belum pernah kenal secara langsung yah, tapi setelah saya baca tulisan tentang Dija di blognya Tante Elsa, saya langsung jatuh cinta sama Dija.
Saat Dija baca surat ini pasti Dija sudah mulai bersekolah yah dan mulai punya banyak teman. Pintar-pintar memilih teman yah Dija, jangan ikut-ikut teman yang nakal dan Dija harus selalu rajin bersekolah dan belajar.
Selamat ultah yang ke 7 yah Dija... Semoga Dija jadi anak yang sholehah, cerdas dan selalu sayang sama Tante Elsa, Ayah & Kakak-kakak Dija serta semua orang yang sudah merawat Dija, sejak Dija lahir sampai sekarang. I Love U Dija.
Tulisan ini saya ikut sertakan dalam Dija's First Birthday Giveaway: Letters to Dija.
Senin, 21 Maret 2011
Quote
Jumat, 18 Maret 2011
Update: Eri

Pada malam hari, 30 menit setelah minum susu, Chusaeri saya berikan obat penurun panas, tapi ternyata dia muntah. Saya sungguh panik dan khawatir karena kebetulan di rumah hanya berdua dengan Eri, ayahnya sedang ke Lampung dan ibu saya sedang menemani kakak saya yang belum lama ini melahirkan di Jakarta.
Keesokkan harinya Eri kembali muntah setelah minum obat. Untungnya ibu mertua saya datang dan menunggui Eri sampai dia mau makan (terima kasih ibu mertuaku :)). Alhamdulillah setelah mau makan dan minum obat, panas Eri turun dan dia sudah tidak lemas lagi. Kondisi tubuhnya terus membaik, tapi saya dan ibu mertua saya tetap memutuskan untuk membawa Eri ke dokter spesialis anak langganan kami pada hari Senin.
Pada hari Senin, saya menghubungi tempat praktek dokter tersebut dan dikabarkan dokternya sedang ada di luar kota dan baru praktek kembali bulan depan. Saya jadi bingung, karena hanya dokter spesialis anak tersebut yang cocok dengan anak saya. Setelah berdiskusi dengan keluarga dan melihat kondisi Eri yang sudah tidak panas dan terus membaik, malah Chusaeri sempat foto-foto saat minum jus, salah satunya foto yang di atas itu. Maka saya memutuskan untuk berobat ke dokter umum langganan kami saja.
Sore harinya, saya dan Eri berangkat ke dokter umum yang kebetulan tidak terlalu jauh dari rumah kami. Saya sungguh kaget dengan diagnosa dokter tersebut, ternyata Eri didiagnosa sakit gejala tipes. Mohon maaf yah teman-teman kalau beberapa hari ini saya belum sempat blogwalking...
Selasa, 08 Maret 2011
Senin, 28 Februari 2011
My Blog
Tak disangka melalui dunia blog ini aku banyak mendapatkan informasi yang bermanfaat serta teman-teman yang sangat menyenangkan. Melalui blog ini juga aku bisa menyampaikan keluh kesah serta uneg-uneg yang ada di dalam pikiranku yang terkadang tidak dapat aku ucapkan.
Terima kasih buat seluruh teman-teman yang sudi untuk mampir sekedar menengok blogku bahkan memberikan komentar di postinganku. Berkat kalianlah aku semakin semangat untuk ngeblog. Terima kasih para blogger ^_^
Postingan ini aku ikut sertakan dalam lomba Chika Rei's Give Away.
Jumat, 25 Februari 2011
Sindrom Akhir Bulan
1. Lebih mellow;
2. Tingkat emosional meningkat;
3. Sakit kepala;
4. Daya tahan tubuh berkurang (mis: gampang kena flu atau cepat lelah);
5. Tekanan darah meningkat.
Ciri-ciri di atas biasanya kembali normal ketika saya gajian. Saya juga bingung apa ini disebabkan karena uang yang sudah menipis atau apa, tapi memang sudah sekitar 3 bulan ini saya mengalaminya. Kira-kira temen-temen pernah mengalaminya juga ga yah?
Kebetulan akhir bulan ini saya mendapatkan award dari mba Reni dan bisa menghibur saya yang kebetulan selalu mellow setiap akhir bulan...he...he... (lebay bgt nih saya)

Senin, 14 Februari 2011
Partner Hidup

Tak jarang sang istri harus membantu sang suami menopang kehidupan ekonomi keluarga, tapi apakah sang suami mau membantu sang istri mencuci pakaian, menjaga anak dan melakukan pekerjaan rumah?
Setelah pulang bekerja sang istri selalu menyiapkan makanan untuk sang suami dan melayani kebutuhan sang suami walaupun sang istri lelah setelah bekerja, tapi apakah sang suami mau mengambilkan makan, minum dan memijat sang istri disaat sang istri sakit atau kelelahan?
Tak jarang sang suami pulang terlambat atau meninggalkan keluarga disaat libur hanya untuk besosialisasi dengan teman-temannya, lalu apakah sang istri tidak berhak bersosialisasi?
Ini hanyalah contoh-contoh kecil sebagai bahan introspeksi kita dalam hidup berpasangan terlepas peran kita sebagai suami ataupun istri. Tapi sebagai seorang manusia kita mempunyai kebutuhan yang sama bukan? Tentunya disesuaikan dengan kondisi keluarga.
Sumber gambar disni
Jumat, 04 Februari 2011
Senin, 31 Januari 2011
3001

(QS 7: 34)
Terima kasih atas segala kemudahan dan nikmat yang telah Engkau berikan.
Semoga aku dapat selalu menjadi perempuan yang sabar dan bersyukur dalam mengahadapi segala cobaan-Mu.
Dan semoga Engkau menjadikan aku seorang anak, kakak, istri dan ibu, serta teman yang baik dan berguna bagi orang-orang di sekitarku
Amin...
Sumber gambar diambil disini
Kamis, 20 Januari 2011
Kaki Terpanggang

Dia sempat mengangis kesakitan tapi untungnya cuma sebentar dan kami akhirnya bergegas membeli obat luka bakar di apotik terdekat. Eri memang sering banget kalau berjalan kesandung, saya gak tau keseimbangan tubuhnya yang kurang atau apa.
Sesampainya di rumah, Eri sempat panik ketika mau diobatin, tapi untungnya dia inget kata mbak penjual obat kalau obatnya rasanya dingin jadi gak akan sakit. Anak saya ini memang ada-ada aja...
Rabu, 12 Januari 2011
Ketabahan Seorang Ibu

Beberapa hari yang lalu, saya satu angkot dengan orang tua yang kebetulan anaknya menderita Hidrosefalus. Saya yang melihat kondisi anaknya sungguh tidak tega dan ingin menangis rasanya melihat kepala yang besar tidak mampu ditopang sendiri oleh badan sang anak yang kurus dan harus dibantu ditopang oleh tangan sang Ibu. Selama perjalanan, saya mengamati mereka tanpa berkata apapun. Sang Ibu sungguh tidak memperlihatkan raut kesedihan pada sang anak dan terus mengajak anaknya bercanda agar sang anak terus tersenyum.
Saya mengerti sungguh berat beban sang Ibu pastinya, tapi beliau sungguh sangat tabah dalam mengahadapi segala cobaan dari Allah ini dan selalu berusaha untuk tersenyum pada sang anak. Saya pernah lihat tayangan televisi, bahwa orang yang sedang sakit kanker atau sakit yang berat apapun paling tidak suka dijenguk oleh orang-orang yang memperlihatkan raut kesedihan dan prihatin terhadap kondisi sang penderita penyakit. Mungkin inilah yang coba dipraktekkan oleh sang Ibu, selalu memperlihatkan senyuman seperti tidak terjadi apa-apa.
Beberapa hari yang lalu juga saya melihat blog Baby Dija tentang Sausan yang menderita kanker dan memerlukan bantuan kita semua. Untuk info lengkapnya bisa dibaca di blog Kak Mila.
Bantuan dana dapat disalurkan ke:
rekening a/n Arief Muslim (Ayahnya Sausan) BCA ACC. 1281362025 atau Bukopin ACC. 0101048377
Semoga mereka semua cepat sembuh dan dikuatkan oleh Allah...amin...
Sumber gambar disini
Rabu, 05 Januari 2011
Ada Apa Dengan Eri?

Saya lihat mulutnya tidak sariawan, dia memang sedang batuk tapi biasanya tidak begini. Ada apa yah dengan Chusaeriku ini? Teman-teman tolong berikan solusi apa yang harus saya lakukan yah :)