Senin, 18 April 2011

Menangis



Hari Sabtu kemarin, saya berkunjung ke rumah teman saya yang kebetulan letaknya tidak jauh dari rumah. Kami terlibat pembicaraan seputar kehidupan kami, sampai teman saya berkata, "Lo hebat banget yah, bisa apa-apa sendiri, kalo gw mungkin udah nangis terus". Saya pun menjawab, "Lo ga tau aja, gw juga sering nangis, tapi masa gw musti bilang-bilang sama orang lain". Sampai Eri suka bilang ke saya, "Ibu apa-apa nangis", ya... memang Eri sering melihat saya nangis, bahkan lebih sering dari suami saya.

Buat saya menangis lebih baik daripada saya terus mengeluh dan meratapi hidup yang sebenarnya mungkin sanggup saya jalani. Setelah menangis, saya bisa berpikir jernih untuk mencari solusi atas permasalahan yang sedang saya hadapi. Ga perlu nangis setiap hari, tapi ada saat-saat dimana menangis itu diperlukan. Bukan begitu teman-teman?

Tadi sempat googling kenapa perempuan suka menangis, eh nemu blog ini, dan silahkan dibaca tulisannya:

"Ketika Aku menciptakan seorang wanita, ia diharuskan untuk menjadi seorang yang istimewa. Aku membuat bahunya cukup kuat untuk menopang dunia; namun, harus cukup lembut untuk memberikan kenyamanan."

"Aku memberikannya kekuatan dari dalam untuk mampu melahirkan anak dan menerima penolakan yang seringkali datang dari anak-anaknya."

"Aku memberinya kekerasan untuk membuatnya tetap tegar ketika orang-orang lain menyerah, dan mengasuh keluarganya dengan penderitaan dan kelelahan tanpa mengeluh."

"Aku memberinya kepekaan untuk mencintai anak-anaknya dalam setiap keadaan, bahkan ketika anaknya bersikap sangat menyakiti hatinya."

"Aku memberinya kekuatan untuk mendukung suaminya dalam kegagalannya dan melengkapi dengan tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya."

"Aku memberinya kebijaksanaan untuk mengetahui bahwa seorang suami yang baik takkan pernah menyakiti isterinya, tetapi kadang menguji kekuatannya dan ketetapan hatinya untuk berada disisi suaminya tanpa ragu."

"Dan akhirnya, Aku memberinya air mata untuk dititiskan. Ini adalah khusus miliknya untuk digunakan bilapun ia perlukan."

"Kecantikan seorang wanita bukanlah dari pakaian yang dikenakannya, susuk yang ia tampilkan, atau bagaimana ia menyisir rambutnya.Kecantikan seorang wanita harus dilihat dari matanya, kerana itulah pintu hatinya, tempat dimana cinta itu ada."