Sekarang sedang ramai dibicarakan razia pada para pengamen dan preman yang melancarkan aksinya di bus kota, sebenarnya "pemalakan" yang dilakukan telah terjadi cukup lama. Saya sudah lama pernah mengalaminya, tepatnya semenjak saya SMP. Saya mengalami pada saat saya menaiki metromini P11 menuju tempat les bahasa Inggris saya di daerah Gambir, biasanya mereka naik saat melewati lapangan Banteng. Di atas kendaraan mereka minta dikasihani dengan alasan mereka baru keluar dari penjara dan tidak punya ongkos pulang atau orang tua / anak mereka masuk rumah sakit dan mereka tidak punya uang untuk membayar biaya rumah sakit. Mereka mengharapkan pemberian seikhlasnya dari para penumpang, tapi agak memaksa kalau dengan penumpang laki-laki. Biasanya penumpang laki-laki yang uangnya pas-pasan tapi punya uang untuk membeli rokok, akhirnya mengikhlaskan memberi sebatang rokoknya, sedangkan saya hanya mengatakan kata "maaf" sambil tersenyum (maklum anak sekolah jatah ongkos n jajannya pas banget).
Lain lagi yang saya alami saat SMA, mereka sudah mulai agak maksa dengan penumpang perempuan dan kejadian ini saya alami ketika berada di perempatan galur, akhirnya mau tidak mau karena takut saya berikan juga sedikit uang saya dengan terpaksa. Kian lama sepertinya mereka makin meresahkan para pengguna angkutan umum, beberapa waktu lalu saya membaca di surat kabar para "pemalak" ini tidak mau pergi dari penumpang yang belum memberikannya uang bahkan ada yang mengancam dan memperlihatkan senjata tajamnya dan lagi-lagi, mau tidak mau dan suka tidak suka mereka harus memberikan sebagian uang mereka.
Kalau di KRL Ekonomi justru yang memaksa itu para peminta-minta yang terdiri dari anak-anak kecil, mungkin seumur dengan anak SD. Biasanya mereka tidak akan pergi sebelum orang yang mereka minta memberikan uangnya.
Bagaimana dengan teman-teman, pernah gak memberi karena terpaksa? Share disini yah :)
Sumber gambar disini
Lain lagi yang saya alami saat SMA, mereka sudah mulai agak maksa dengan penumpang perempuan dan kejadian ini saya alami ketika berada di perempatan galur, akhirnya mau tidak mau karena takut saya berikan juga sedikit uang saya dengan terpaksa. Kian lama sepertinya mereka makin meresahkan para pengguna angkutan umum, beberapa waktu lalu saya membaca di surat kabar para "pemalak" ini tidak mau pergi dari penumpang yang belum memberikannya uang bahkan ada yang mengancam dan memperlihatkan senjata tajamnya dan lagi-lagi, mau tidak mau dan suka tidak suka mereka harus memberikan sebagian uang mereka.
Kalau di KRL Ekonomi justru yang memaksa itu para peminta-minta yang terdiri dari anak-anak kecil, mungkin seumur dengan anak SD. Biasanya mereka tidak akan pergi sebelum orang yang mereka minta memberikan uangnya.
Bagaimana dengan teman-teman, pernah gak memberi karena terpaksa? Share disini yah :)
Sumber gambar disini
kalau keadaannya memang begitu ya mau gimana lagi ya bun, tapi Alhamdulilah saya belum pernah ngalamin seperti itu, ^_^
BalasHapusTergolong kriminal ne.....
BalasHapuspernah nih bun kejadian menimpa saya.. pengamen di bus nginjek kaki saya karena enggak kasih dia hehehe klo ky gtu makin males ngasihnya.. :)
BalasHapustempat lesnya apa bu di daerah gambir? tks
BalasHapus